I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Percayaan diri merupakan suatu
keyakinan dan sikap seseorang terhadap kemampuan pada dirinya sendiri dengan
menerima secara apa adanya baik positif maupun negatif yang dibentuk dan
dipelajari melalui proses belajar dengan tujuan untuk kebahagiaan dirinya.Percaya diri adalah modal dasar
seorang manusia dalam memenuhi berbagai kebutuhan sendiri. Seseorang mempunyai
kebutuhan untuk kebebasan berfikir dan berperasaan sehingga seseorang yang mempunyai kebebasan berfikir dan berperasaan akan tumbuh
menjadi manusia dengan rasa percaya diri.
Menurut
Mc. Donald, yang dikutip Oemar Hamalik (2003:158) motivasi
adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya
perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Dengan pengertian ini, dapat
dikatakan bahwa motivasi adalah sesuatu yang kompleks. Motivasi
akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia,
sehingga akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga
emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu.
Motivasi juga dapat sebagai alasan
yang mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan oleh seorang individu. Seseorang
dikatakan memiliki motivasi tinggi dapat diartikan orang tersebut memiliki
alasan yang sangat kuat untuk mencapai apa yang diinginkannya dengan
mengerjakan pekerjaannya yang sekarang
B.
Rumusan Masalah
Percaya
diri merupakan dasar dari motivasi diri untuk berhasil. Agar termotivasi
seseorang harus percaya diri. Seseorang yang mendapatkan ketenangan dan
kepercayaan diri haruslah menginginkan dan termotivasi dirinya. Banyak orang
yang mengalami kekurangan tetapi bangkit melampaui kekurangan sehingga benar
benar mengalahkan kemalangan dengan mempunyai kepercayaan diri dan motivasi
untuk terus tumbuh serta mengubah masalah menjadi tantangan.
Percaya
diri adalah satu modal yang perlu kita tingkatkan dalam kehidupan sehari-hari.
Di sekolah tempat kerja kita perlu percayadiri, namun beberapa orang tidak
memiliki rasa percya diri yang kuat. Bagaimana cara memperoleh kepercayaan diri
yang kuat dan momotivasi diri adalah masalah yang akan kita bahas dalam makalah
ini.
C.
Tujuan
Tujuan
dari penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui
1. Bagaimana
cara mengembalikan motivasi diri.
2. Mengembalikan
motivasi diri akan menumbuhkan rasa percaya diri dengan sendirinya.
II.
PEMBAHASAN
Percaya diri
adalah kepercayaan akan kemampuan sendiri yang memadai dan menyadari kemampuan
yang dimiliki, serta dapat memanfaatkannya secara tepat. Percaya diri merupakan
modal dasar untuk pengembangan aktualitas diri. Dengan percaya diri orang akan
mampu mengenal dan memahami diri sendiri. Sementara itu, kurangnya percaya diri
akan menghambat pengembangan potensi diri. Jadi orang yang kurang percaya diri
akan menjadi seseorang yang pesimis dalam menghadapi tantangan, takut dan
ragu-ragu untuk menyampaikan gagasan, serta bimbang dalam menentukan pilihan
dan sering membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain.
Orang yang kurang percaya diri berarti pula
orang itu menetapkan motivasi dirinya sendiri. Setiap orang pasti pernah berada
dalam situasi yang kurang menyenangkan dan semua hal terasa datar. Untuk
mengubah kemampuan diri dengan cara memotivasi diri perlu dilakukan agar tidah
merasa jenuh, berikut bagaimana mengembalikan motivasi :
1.
Temukan tujuan
Salah
satu cara cepat memotivasi diri adalah kembali memiliki tujuan. Coba buat
daftar hal-hal yang ingin kita capai dalam waktu dekat. Keinginan itu akan
kembali memotivasi diri kita.
2.
Mencari
inspirasi
Setelah
tujuan ditentukan, kini carilah jalan untuk mencapainya. Misal, jika kita ingin
bentuk perut menjadi langsing, coba cari ide dari selebritas pujaan yang
berhasil membentuk badannya. Inspirasi akan membuat kita makin bersemangat.
3.
Minta dukungan
Motivasi
akan terus berjalan baik jika kita berada di dalam lingkungan yang mendukung.
Misalnya jika kita bertekad mendapatkan peringkat terbaik di sekolah, maka
lingkungan yang terbaik adalah murid-murid yang berprestasi. Jika Anda bertekad
memberikan ASI eksklusif untuk anak, maka lingkungan terbaik adalah ibu-ibu
menyusui, bukan yang memberikan anaknya susu formula. Lingkungan yang tepat
akan memberikan semangat jika suatu saat tekad yang kita miliki memudar.
4.
Jangan ekstrem
Jangan
memasang target keberhasilan terlalu tinggi. Mulailah dari langkah kecil.
Tujuannya agar kita tak cepat kecewa. Memasang target terlalu tinggi lalu
mengalami kegagalan, akan mengembalikan Anda ke posisi awal. Lebih baik capai keberhasilan
tersebut perlahan namun pasti.
5.
Fokus pada tujuan
Fokus
dapat membantu kita menjaga motivasi agar tak kembali hilang. Selain itu fokus
juga akan membantu kita mencapai tujuan.
6.
Sabar
Tujuan
kita tak akan tercapai dengan cara yang instan. Oleh karena itu, pahami benar
bahwa di tengah tujuan ada proses yang panjang. Jangan sampai proses itu
membuat kita frustasi dan kembali putus asa.
7.
Hargai
keberhasilan
Jika
ada tujuan kita yang sudah tercapai, jangan ragu memberi penghargaan untuk diri
sendiri. Caranya bisa beragam, misalnya membelikan sesuatu untuk diri sendiri,
berlibur dan sebagainya.
8.
Berpikir positif
Yang
terakhir, jagalah motivasi yang telah kita bangun dengan berpikiran positif. Pikiran
positif akan membuat kita lebih bersemangat menghadapi segala tantangan hidup.
PERCAYA
DIRI
Percayaan diri merupakan suatu
keyakinan dan sikap seseorang terhadap kemampuan pada dirinya sendiri dengan
menerima secara apa adanya baik positif maupun negatif yang dibentuk dan
dipelajari melalui proses belajar dengan tujuan untuk kebahagiaan dirinya.
Percaya diri adalah modal dasar
seorang manusia dalam memenuhi berbagai kebutuhan sendiri. Seseorang mempunyai
kebutuhan untuk kebebasan berfikir dan berperasaan sehingga seseorang yang mempunyai kebebasan berfikir dan berperasaan akan tumbuh
menjadi manusia dengan rasa percaya diri. Salah satu langkah pertama dan utama
dalam membangun rasa percaya diri
dengan memahami dan meyakini bahwa setiap manusia memiliki kelebihan dan
kelemahan masing-masing. Kelebihan yang ada didalam diri seseorang harus
dikembangkan dan dimanfaatkan agar menjadi produktif dan berguna bagi orang
lain (Hakim, 2002).
Seseorang
yang percaya diri dapat menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang sesuai dengan
tahapan perkembangan dengan baik, merasa berharga, mempunyai keberanian, dan
kemampuan untuk meningkatkan prestasinya, mempertimbangkan berbagai pilihan,
serta membuat keputusan sendiri merupakan perilaku yang mencerminkan percaya
diri (Lie, 2003).
Percaya
diri merupakan dasar dari motivasi diri untuk berhasil. Agar termotivasi
seseorang harus percaya diri. Seseorang yang mendapatkan ketenangan dan
kepercayaan diri haruslah menginginkan dan termotivasi dirinya. Banyak orang
yang mengalami kekurangan tetapi bangkit melampaui kekurangan sehingga benar
benar mengalahkan kemalangan dengan mempunyai kepercayaan diri dan motivasi
untuk terus tumbuh serta mengubah masalah menjadi tantangan. Sebagai contoh,
Napoleon Bonaparte yang tinggi badannya hanya mencapai lima kaki dan dua inci.
Tak satu haripun merasa pendek dan kerdil dihadapan lawan lawannya dan
pasukannya. Namun, melihat dirinya menjadi raksasa diantara laki-laki lainnya,
meskipun sebenarnya tidak demikian. Kepercayaan diri dan kebesaran hati
membuatnya bersikap, bergaul, bersama orang lain dengan penuh percaya diri dan
kemampuan menghadapi segala kesulitan dengan kepercayaan diri yang besar.
Menurut
Thursan Hakim (2002) rasa percaya diri tidak muncul begitu saja pada diri
seseorang ada proses tertentu didalam pribadinya sehingga terjadilah
pembentukan rasa percaya diri. Terbentuknya
rasa percaya diri yang kuat terjadi melalui proses:
a. Terbentuknya
kepribadian yang baik sesuai dengan proses perkembangan yang melahirkan
kelebihan kelebihan tertentu.
b. Pemahaman
seseorang terhadap kelebihan kelebihan yang dimilikinya dan melahirkan
keyakinan kuat untuk bisa berbuat segala sesuatu dengan memanfaatkan kelebihan
kelebihannya.
c. Pemahaman
dan reaksi positif seseorang terhadap kelemahan kelemahan yang dimilikinya agar
tidak menimbulkan rasa rendah diri atau rasa sulit menyesuaikan diri.
d. Pengalaman
didalam menjalani berbagai aspek kehidupan dengan menggunakan segala kelebihan
yang ada pada dirinya.
Aspek Aspek Kepercayaan Diri Menurut
Lauster (1997) orang yang memiliki kepercayaan diri yang positif adalah :
a. Keyakinan
akan kemampuan diri yaitu sikap positif seseorang tentang dirinya bahwa
mengerti sungguh sungguh akan apa yang dilakukannya.
b. Optimis
yaitu sikap positif seseorang yang selalu berpandangan baik dalam menghadapi
segala hal tentang diri, harapan dan kemampuan.
c. Obyektif
yaitu orang yang percaya diri memandang permasalahan atau segala sesuatu sesuai
dengan kebenaran semestinya, bukan menurut kebenaran pribadi atau menurut
dirinya sendiri.
d. Bertanggung
jawab yaitu kesediaan seseorang untuk menanggung segala sesuatu yang telah
menjadi konsekuensinya.
e. Rasional
dan realistis yaitu analisa terhadap suatu masalah, suatu hal, sesuatu kejadian
dengan mengunakan pemikiran yang diterima oleh akal dan sesuai dengan
kenyataan.
Faktor faktor yang Mempegaruhi Terbentuknya
Kepercayaan Diri
Kepercayaan
diri dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat digolongkan menjadi dua,
yaitu faktor internal dan faktor eksternal:
a. Faktor internal, meliputi:
1. Konsep diri.
Terbentuknya keperayaan diri pada seseorang diawali dengan perkembangan konsep
diri yang diperoleh dalam pergaulan suatu kelompok.
Menurut Centi (1995), konsep diri merupakan gagasan tentang dirinya sendiri. Seseorang yang mempunyai rasa rendah diri biasanya mempunyai konsep diri negatif, sebaliknya orang yang mempunyai rasa percaya diri akan memiliki konsep diri positif.
Menurut Centi (1995), konsep diri merupakan gagasan tentang dirinya sendiri. Seseorang yang mempunyai rasa rendah diri biasanya mempunyai konsep diri negatif, sebaliknya orang yang mempunyai rasa percaya diri akan memiliki konsep diri positif.
2. Harga
diri. Meadow (dalam Kusuma, 2005 ) Harga diri yaitu penilaian yang dilakukan
terhadap diri sendiri. Orang yang memiliki harga diri tinggi akan menilai
pribadi secara rasional dan benar bagi dirinya serta mudah mengadakan hubungan
dengan individu lain. Orang yang
mempunyai harga diri tinggi cenderung melihat dirinya sebagai individu yang
berhasil percaya bahwa usahanya mudah menerima orang lain sebagaimana menerima
dirinya sendiri. Akan tetapi orang yang mempuyai harga diri rendah bersifat
tergantung, kurang percaya diri dan biasanya terbentur pada kesulitan sosial
serta pesimis dalam pergaulan.
3.
Kondisi fisik.
Perubahan kondisi fisik juga berpengaruh pada kepercayaan diri. Anthony (1992)
mengatakan penampilan fisik merupakan penyebab utama rendahnya harga diri dan
percaya diri seseorang. Lauster (1997) juga berpendapat bahwa ketidakmampuan
fisik dapat menyebabkan rasa rendah diri yang kentara.
4. Pengalaman
hidup. Lauster (1997) mengatakan bahwa kepercayaan diri diperoleh dari
pengalaman yang mengecewakan adalah paling sering menjadi sumber timbulnya rasa
rendah diri. Lebih lebih jika pada dasarnya seseorang memiliki rasa tidak aman,
kurang kasih sayang dan kurang perhatian.
b. Faktor
eksternal meliputi:
1. Pendidikan.
Pendidikan mempengaruhi kepercayaan diri seseorang. Anthony (1992) lebih lanjut
mengungkapkan bahwa tingkat pendidikan yang rendah cenderung membuat individu
merasa dibawah kekuasaan yang lebih pandai, sebaliknya individu yang
pendidikannya lebih tinggi cenderung akan menjadi mandiri dan tidak perlu
bergantung pada individu lain. Individu tersebut akan mampu memenuhi keperluan
hidup dengan rasa percaya diri dan kekuatannya dengan memperhatikan situasi
dari sudut kenyataan.
2. Pekerjaan.
Rogers (dalam Kusuma,2005) mengemukakan bahwa bekerja dapat mengembangkan
kreatifitas dan kemandirian serta rasa percaya diri. Lebih lanjut dikemukakan
bahwa rasa percaya diri dapat muncul dengan melakukan pekerjaan, selain materi
yang diperoleh. Kepuasan dan rasa bangga di dapat karena mampu mengembangkan
kemampuan diri.
3. Lingkungan
dan Pengalaman hidup. Lingkungan disini merupakan lingkungan keluarga dan
masyarakat. Dukungan yang baik yang diterima dari lingkungan keluarga seperti
anggota kelurga yang saling berinteraksi dengan baik akan memberi rasa nyaman
dan percaya diri yang tinggi. Begitu juga dengan lingkungan masyarakat semakin
bisa memenuhi norma dan diterima oleh masyarakat, maka semakin lancar harga
diri berkembang (Centi, 1995). Sedangkan pembentukan kepercayaan diri juga bersumber
dari pengalaman pribadi yang dialami seseorang dalam perjalanan hidupnya.
Pemenuhan kebutuhan psikologis merupakan pengalaman yang dialami seseorang
selama perjalanan yang buruk pada masa kanak kanak akan menyebabkan individu
kurang percaya diri (Drajat, 1995).
III.
PENUTUP
Percaya
diri adalah dasar dari motivasi diri, dengan mengembalikan motivasi diri kita
akan menumbuhkan rasa percaya diri. Memotivasi diri dengan menentukan tujuan,
dri tujuan tersebut kita berispirasi, minta dukungan, jangan ekstrem, focus,
sabar, menghargai keberhasilan, dan berfikir positif adalah cara untuk
memotivasi diri kita untuk meningkatkan kepercayaan diri. Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu
perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan bergayut dengan
persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk kemudian bertindak
atau melakukan sesuatu.
Terdapat dua faktor yang mempengaruhi
rasa percaya diri pada individu,
yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi konsep diri,
harga diri dan keadaan fisik. Faktor eksternal meliputi pendidikan, pekerjaan,
lingkungan dan pengalaman hidup.Kepercayaan diri harus selalui di tanamkan pada
diri sendiri, kapan saja, dan dimana saja.
IV.
DAFTAR
PUSTAKA
Miskell W.H.
1939.Psikolog.Bandung: Purwa suara.
Anthony, R. 1992. Rahasia Membangun Kepercayaan Diri.
(terjemahan Rita Wiryadi). Jakarta: Binarupa Aksara.
Centi,
P. J. 1995. Mengapa Rendah Diri . Yo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar